Sanggupkah kita menghadapi beratnya Hari penghisaban karena dosa-dosa yang belum dimintakan ampunannya? Jika tidak sanggup, berusahalah untuk menyicilnya dari sekarang sehingga hisab kita menjadi lebih ringan dengan banyak beristighfar.
Dan, ingat pula, istighfar bukan sekadar menjadi sarana penghapusan dosa. Istighfar pun adalah pengundang hadirnya aneka keberuntungan dalam hidup.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang beriman, agar kamu beruntung.” (QS An-Nûr, 24:31)
Rasulullah saw. pun menegaskan, “Sungguh beruntung orang yang mendapati pada catatan amalnya istighfar yang banyak.” (HR Ibnu Majah, No. 3818)
Adapun di antara bentuk keberuntungan itu adalah, “Siapa melazimkan istighfar, niscaya Allah Ta’ala akan (1) menjadikan baginya jalan keluar atas segala kesusahannya, (2) kelapangan atas segala kesempitannya, dan (3) dia akan dikaruniai rezeki dari jalan yang tiada disangka-sangka olehnya.” (HR Abu Dawud, No. 1520 dan Ibnu Majah, No. 3951)