Syaikh Abu Thalib Al-Makki, dalam karyanya yang berjudul ‘Ilm Al-Qulûb (Terjemahan: Rahasia Ikhlas) mengungkapkan dialog antara seorang guru dengan salah satu muridnya.
Kala itu, sang guru melihat muridnya tersebut hendak pergi ke rumah temannya. Dia pun berkata, “Hendak ke manakah kamu?”
Murid ini menjawab, “Aku ingin mengunjungi si Fulan.”
Guru pun bertanya lagi, “Apakah kamu tahu penyakit (yang dapat merusak nilai kebaikan dari) berkunjung (bersilaturahim)?”
Murid ini menjawab, “Tidak. Aku tidak mengetahuinya!”
“Ketahuilah Nak,” ujarnya, “Orang yang mengunjungi saudaranya untuk mendapatkan lima perkara, niscaya kunjungannya tidak diridhai (tidak mendapatkan apa-apa) dari Allah Ta’ala.
Kelimanya adalah: (1) Berkunjung dengan niat mencari makan (meminta-minta). (2) Berkunjung dengan niat agar dilihat orang demi popularitas dan kebanggaan diri.
(3) Berkunjung dengan niat untuk memperkenalkan (identitas) diri dan kedudukan agar dihargai dan dimuliakan (oleh yang dikunjungi). (4) Berkunjung dengan niat mendapatkan pujian orang lain (bukan karena Allah tapi karena dorongan riya). Dan, (5) berkunjung dengan niat untuk mendapatkan sesuatu (karena ketamakan).”