Amalan Penjaga dan Penguat Keimanan

Di tengah situasi tersebar-luasnya syahwat, merajalelanya maksiat, meratanya kebatilan dan sedikitnya penguat keimanan, sangat layak bagi seorang hamba untuk mengingat-ingat kembali “manisnya iman”, sebab mendapatkannya dan cara merealisasikannya sehingga dia bisa menghadirkan surga dunia sebelum datangnya surga akhirat.

Untuk itu, ada sejumlah sebab dan cara untuk mendapatkannya, sebagaimana diungkapkan oleh Dr. Shalih Abdul Karim. Apa sajakah itu?

Pertama, menjaga shalat. Sesungguhnya, shalat adalah tempat istirahatnya seorang mukmin. Nabi saw. bersabda, “Dijadikan indahnya pandangan mataku dalam shalat.” (HR Ahmad dan An-Nasa’i). Maka, “Istirahatkan kami dengan shalat wahai Bilal.” (HR Ahmad dan Abu Dawud)

Kedua, memperpanjang sujud. Sesungguhnya, sujud adalah posisi terdekat antara seorang hamba dengan Allah Ar-Rahman. “Sujudlah dan mendekatlah” (QS ‘Alaq, 96:19). Nabi saw. bersabda, “Posisi terdekat seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika dia bersujud.” (HR Muslim)

Ketiga, shalat malam, beristighfar pada waktu sahur, dan menangis karena Allah. Rasulullah saw. bersabda, “Hendaklah kalian menjaga shalat malam, karena shalat malam itu merupakan kebiasaan orang saleh sebelum kalian dan hal yang akan mendekatkan diri kalian kepada Rabb kalian …” (HR At-Tirmidzi)

Keempat, berzikir mengingat Allah dan tilawah Al-Quran. Sesungguhnya, Al-Quran itu, “… sebagai obat apa yang ada di alam hati” (QS Yunus, 10:57). Dan, “Ketahuilah, dengan berzikir mengingat Allah, hati menjadi tenang” (QS Ra’du, 13:28)

Tags: No tags

Comments are closed.