Ketika kita sibuk melakukan sesuatu atau memikirkan sesuatu, apakah kita akan melakukan atau memikirkan hal lain di luar kesibukan? Tentu tidak! Kita akan fokus dengan apa yang kita lakukan atau kita pikirkan.
Demikian halnya dengan shalat, di dalamnya ada kesibukan sehingga “seharusnya” seseorang tidak melakukan atau memikirkan hal lain di luar gerakan dan bacaan shalat.
Ibnu Mas’ud ra. meriwayatkan bahwa dia pernah mengucapkan salam kepada Nabi saw. ketika beliau tengah menunaikan shalat. Namun, Nabi saw. tidak menjawabnya. Seusai shalat beliau bersabda, “Inna fish-shalâti lasyughlâ. Sesungguhnya di dalam shalat ada kesibukan.” (HR Ahmad, No. 3563 dan Abu Dawud, No. 924)
Nabi saw. menyebut shalat sebagai kegiatan yang penuh kesibukan. Bagaimana tidak, orang yang shalat, lahir batinnya memiliki kesibukan. Fisiknya fokus pada gerakan demi gerakan. Demikian pula pikirannya, dia fokus kepada bacaan.
Adapun qalbunya tersambung kepada Allah. Maka, walau tampak diam, sesungguhnya shalat dipenuhi kesibukan sehingga pelakunya “sulit” memikirkan hal lain.