Perbanyak Zikir dan Ngaji, Lalu Lihatlah Apa yang Terjadi

Sahabat TASQ,

Zikir adalah faktor yang sangat menentukan bertambah atau berkurangnya keimanan diri. Saat seorang hamba menambah dosis zikirnya, akan bertambahlah keimanannya. Namun, saat dia mengurangi dosisnya, apalagi sampai meninggalkannya, akan berkurang pula kadar keimanannya.

Maka, Ibnu Rajab Al-Hanbali berkata, “Siapa menambah zikirnya kepada Allah dan bacaannya terhadap kitabullah (Al-Quran), niscaya akan bertambahlah imannya. Namun, siapa meninggalkan zikir dengan lisannya, berkuranglah imannya.” (Ibnu Hajar Al-Atsqalani, Fathul Bâri bi Syarhi Shahih Al-Bukhari)

Boleh jadi, pada tahap awal, zikir kita baru sekadar di lisan saja. Namun, apabila rutin dilakukan, lambat laun zikir lisan pun akan disertai dengan hadirnya hati. Adapun zikir walau hanya baru di lisan jauh lebih baik daripada berdiam diri atau melakukan perbuatan dosa.

Ada seorang murid bertanya kepada Syaikh Abu Utsman Al-Maghribi, “Wahai Syaikh, lisanku tergerak untuk berzikir dan membaca Al-Quran, sedangkan hatiku senantiasa lalai.”

Abu Utsman pun berkata, “Bersyukurlah kepada Allah karena engkau telah menggunakan anggota tubuhmu untuk kebaikan dan membiasakan diri untuk berzikir. Sungguh, engkau tidak menggunakannya untuk keburukan dan perkataan yang sia-sia.” (Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, At-Taubat Ila Allâh)

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Agar Allah Terlibat dalam Mensejahterakan Kita

Sahabat RSQ,

Ketika kita berangkat ke masjid lalu rukuk dan sujud di hadapan-Nya, kita mengadu kepada-Nya, itu adalah sebuah permintaan serius agar Allah terlibat dalam mengurusi kesejahteraan diri kita.

Maka, perbaiki shalat kita, perbagus ibadah kita, jadikan Allah dekat dan akrab dalam hidup kita, niscaya Allah yang akan memperbaiki kesejahteraan hidup dengan cara-Nya yang luar biasa.

Tidak percaya? SIlakan buktikan sendiri!

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 www.tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Ciri Ahli Surga yang Masih Hidup di Dunia

Sahabat TasQ,

Surga itu mahal. Dia tidak disediakan bagi orang malas, ahli keluh kesah, pakar berleha-leha, penggemar hura-hura, atau orang yang mudah putus asa.

Maka, di antara nasihat Hatim Al-Asham ra. adalah, “Siapa meninggalkan empat hal dan beralih kepada empat hal lainnya, niscaya dia akan mendapatkan surga. (Dua di antarnya adalah):

Pertama, meninggalkan nikmatnya tidur (pada malam hari) lalu beralih pada persiapan untuk meraih kenikmatan di dalam kubur (dengan menunaikan shalat malam dan bertaqarrub kepada-Nya). Kedua, meninggalkan santai (berleha-leha) dan bergegas untuk menghadapi shirât (dengan memperbanyak amal saleh).

Adapun gambaran yang lebih terperinci tentang ciri-ciri ahli surga saat di dunia terungkap dalam Al-Quran, “Sesungguhnya mereka (para penghuni taman-taman surga) sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan, pada akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah). Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.” (QS Adz-Dzâriyât, 51:16-19)

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Catat! 2 Hal yang Tidak Boleh Ada pada Seorang Ayah

Sahabat RSQ,

Seorang ayah adalah pemimpin di keluarga, teladan sekaligus kebanggan bagi istri dan anak-anaknya. Sehingga, seorang ayah dituntut untuk bisa menghadirkan aneka kebaikan di tengah keluarganya semampu dia melakukannya.

Dan, pada saat bersamaan dia dituntut untuk membebaskan dirinya dari aneka akhlak tercela yang (1) membuat dirinya hilang wibawa dan (2) membuat keluarganya menderita. Apa sajakah itu?

Dua di antara akhlak tercela yang tidak boleh hadir dalam diri seorang leleki, khususnya ayah, adalah sifat bakhil dan pengecut. Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah ra. disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

شَرُّ مَا فِي رَجُلٍ شُحٌّ هَالِعٌ وَجُبْنٌ خَالِعٌ

“Seburuk-buruk sifat yang ada pada seseorang (laki-laki) adalah asy-syuh (pelit yang sangat pelit) dan al-jubn (pengecut yang sangat pengecut).” (HR Abu Dawud, Ahmad, dan Ibnu HIbban)

Menurut Imam An-Nawawi (Syarh Shahih Muslim), asy-syuh semakna dengan al-bukh (bakhil), yaitu pelit dari menunaikan harta pada keadaan dimana seseorang tidak layak untuk menahan hartanya, termasuk enggan untuk menunaikan harta pada hal-hal yang wajib.

Dan, asy-syuh ini lebih berat levelnya dari sekedar bakhil. Karena, selain bakhil, asy-syuh pun bersemangat untuk mendapatkan hak atau harta milik orang lain. Sudah pelit, tamak (serakah) pula.

Adapun al-jubn adalah sifat pengecut, yaitu takut pada hal-hal yang tidak semestinya ditakuti.

Saat seorang laki-laki dihinggapi penyakit al-jubn, dia akan menjadi lemah, kehilangan karakter dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin di rumahtangga, yaitu pemberani dan penuh tanggung jawab.

Maka, bagaimana pula saat sifat bakhil dan pengecut ini had

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

📌 Informasi Link Program dan Media Sosial
📲 www.tasdiqulquran.or.id/social-media

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Perbanyaklah Orang yang Akan Membawa Perbekalan Akhirat Kita

Siapa sesungguhnya yang paling beruntung, orang yang berinfaq ataukah yang menerima infaq? Sekilas pintas, yang paling beruntung adalah pihak yang menerima. Bagaimana tidak, awalnya dia tidak punya, dengan diberi dia menjadi punya. Awalnya lapar, dengan diberi dia menjadi kenyang.

Padahal, yang sebenar-benarnya beruntung adalah orang yang memberi. Sebelum memberi saja dia sudah diberi bonus berupa kebahagiaan dan ketenangan. Setelah memberi dia mendapatkan limpahan pahala.

Memang, sekilas pintas dia kehilangan barangnya, makanannya, uang atau hartanya. Padahal, kehilangannya hanya sebentar. Pada waktunya nanti, dia akan mendapatkan ganti yang lebih baik lagi berlipat-lipat.

Maka, kalaulah ada pihak yang harus berterima kasih, orang yang bersedekahlah yang harus berterima kasih kepada yang menerima sedekah. Karena, dia telah rela membawakan persembahannya kepada Allah tanpa harus bersusah payah.

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.
________

Pengajaran Terbaik untuk Anak

Sahabat RSQ,

Ada banyak pelajaran yang bisa diberikan orangtua kepada anaknya. Namun, dari semua pengajaran, tidak ada yang lebih baik lagi paling pantas untuk diberikan, selain pengajaran Al-Quran.

“JIka bekal terbaik bagi kehidupan adalah takwa, menuntun anak untuk belajar mengaji Al-Quran adalah nutrisi terbaik yang harus diberikan orangtua kepada anak-anaknya.”

(Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad, Oase Al-Qur’an)

Bagikan tulisan ini jika bermanfaat,

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Amalan Dahsyat Kaum Muslim di Gaza Palestina

Sahabat TasQ,

Di tengah segala penderitaan dan kesusahan hidup yang dialami, ada satu amalan dahsyat yang sangat sering ditemui oleh saudara kita di Palestina. Dan, amalan ini teramat jarang atau bahkan belum pernah kita hadapi. Apakah itu? Berjaga-jaga di jalan Allah dari serangan musuh!

Inilah amalan dahsyat yang teramat besar pahalanya sehingga hanya orang-orang terpilih sajalah yang berani melakukannya. Rasulullah saw. bersabda:

“Orang yang ribâth (menjaga di tapal batas) sehari semalam lebih baik dari puasa dan shalat malam selama sebulan. Dan jika dia mati, maka mengalirlah (pahala) amal yang biasa dikerjakannya, diberikan rezekinya, dan dia dilindungi dari azab kubur dan fitnahnya.” (HR Muslim, No. 1913 dari Salman Al-Farisi)

Ribâth sendiri maknanya sama juga dengan ats-tsaghar, yaitu orang yang menjaga di tapal batas antara kaum Muslimin dan kafirin. Disebutkan pula bahwa ahlur ribâth atau ahluts tsughur adalah orang yang menjaga kaum Muslimin dari serangan musuh. (Ta’lîq Shahîh Muslim, 3:1520).

#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,

#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN

📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144

Semoga informasi ini bermanfaat ya.
_________