Wanita hebat ini bernama Khadijah binti Khuwailid ra. Allah Ta’ala memilihnya untuk menjadi pendamping manusia terbaik di muka bumi, yaitu Muhammad Rasulullah saw.
Dan, tahukah Anda bahwa Khadijah tidak menikah dengan Rasulullah saw. untuk bersenang-senang. Hari-hari Khadijah, terlebih setelah masa kenabian, adalah hari-hari yang berat, penuh kesibukan, penuh ujian, cacian, tekanan batin, dan aneka kesusahan. Semua yang dimilikinya dinafkahkan di jalan Allah bersama sang suami.
Lalu, apa yang dia dapatkan dari semua pengorbanannya? Cukuplah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. sebagai hujjah. Dia mengatakan bahwa Malaikat Jibril as. mendatangi Nabi saw. dan berkata:
“Sampaikan salam kepada Khadijah dari Allah dan dari aku. Beri tahukan kepadanya bahwa baginya sudah disediakan rumah di surga yang terbuat dari batu bata permata yang tidak ada keributan dan rasa lelah (di dalamnya).” (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya, buah dari semua kesusahan dalam menapaki jalan ketaatan di dunia, sejatinya hanya akan didapatkan nanti di surga. Di sanalah orang-orang beriman akan mendapati ketenangan dan tiadanya keletihan yang hakiki.
Maka, bagi orang beriman, hidup adalah perjuangan. Istirahat terbaiknya adalah kelak saat berada di surganya Allah.