Bagaimana keadaan rumah kita? Apakah lebih kental nuansa “akhiratnya” ataukah lebih tampak nuansa “duniawinya”. Sesungguhnya, rumah adalah cerminan penghuninya.
Di rumah pecinta amal saleh, akan tampak aneka jejak kesalehan. Adapun di rumah pecinta amal salah, akan tampak beragam jejak kemaksiatan.
Maka, ada satu nasihat berharga dari Malik bin Dinar:
“Orang berilmu adalah orang yang apabila engkau mengunjungi rumahnya, sedangkan engkau tidak mendapatinya, maka rumahnya akan menceritakan keadaannya kepadamu.
Engkau akan melihat tikar (sajadah) untuk shalat, mushaf dan tempat wudhu di samping rumahnya. Engkau pun akan melihat bekas-bekas akhirat ada di sana.”
(Al-Hafizh Ibnul Jauzi, Shifatush Shafwah, 3:286).