Al-Imam Sulaiman bin Al-Asy’ats As-Sijistani atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Abu Dawud, salah seorang ahli hadits terkemuka, mengungkapkan:
“Aku menulis 500.000 hadits dari Rasulullah saw. Lalu, aku pilih sebagaimana yang ada di dalam kitab ini (As-Sunan). Aku kumpulkan 4.800 hadits di dalamnya dengan menyebutkan mana hadits yang sahih, yang serupa, atau mendekati sahih. Dari 4.800 hadits tersebut, manusia cukup memiliki empat hadits untuk agamanya.”
Pertama, “Innamal a’malu bin-niyyati … sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niat.”
Kedua, min husni islamil-mar’i tarku maa laa ya’nih … di antara kebaikan keislaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya.
Ketiga, laa yakuunul-mu’minu mu’minan hattaa yardhaa li akhiihi ma yardhaahu li nafsih … seorang mukmin tidak akan sempurna imannya sampai dia ridha kepada saudaranya sebagaimana dia ridha kepada dirinya sendiri.
Keempat, al-halaalu bayyinun wal-haraamu bayyinun wa baina dzaalika umuurun musytabihaatun … yang halal sudah jelas dan yang haram pun sudah jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal syubhat (meragukan).”
(Al-Hafizh Ibnul Jauzi, Shifatus Shafwah)