Boleh jadi, kita tahu ilmu psikologi, paham teori parenting, hapal teori pengasuhan, menguasai pula teknik-teknik berumahtangga. Namun ingat, berumahtangga bukan sekadar teori. Berumahtangga dengan segala pernak pernik dan turunannya penuh dengan praktik.
Maka, ada beragam ilmu berumahtangga yang tidak tertulis di buku mana pun. Ada ilmu yang dipelajari hanya melalui kesetiaan, hanya melalui kesulitan ekonomi, sakit dan pengorbanan. Ada pula ilmu yang dipelajari hanya melalui kesabaran mengurus anak, mengatur keuangan, menghadapi mertua, dan aneka kesulitan lain.
Berumahtangga, dengan demikian, adalah sekolah sepanjang usia yang tak ada ijasahnya. Adapun indikator kelulusannya hadir dalam wujud sakinah, mawaddah, rahmah dan anak keturunan yang saleh dan salehah.
Maka, di sinilah pentingnya keluarga muda belajar dari orangtua atau orang yang lebih senior. Karena mereka memiliki apa yang tidak kita miliki, yaitu pengalaman. Sesungguhnya, pengalaman (enak atau tidak enak, baik atau buruk) termasuk ilmu berharga yang tidak diajarkan di bangku sekolah atau kuliah.