Tinggi rendahnya derajat seorang hamba di akhirat tergantung dari kesungguhan dan kerja kerasnya dia dalam beramal selama di dunia. Semakin baik dan banyak amalnya, semakin tinggi pula derajatnya.
Maka, tidak sama derajat orang yang berleha-leha dengan orang yang berpayah-payah dalam menggapai ridha Allah. Tidak akan sama derajat orang Mukmin dengan munafik atau orang kafir (QS Al-Jâtsiyah, 45:21).
Muhammad bin An-Nadhar berkata, “Tiada seorang pun yang beramal di dunia ini kecuali tersedia baginya (para malaikat) yang senantiasa memohonkan kenaikan derajat bagi orang tersebut di akhirat. Jika dia berhenti (beramal), mereka (para malaikat) pun berhenti berdoa.
Sehingga, ketika ditanya, “Mengapa engkau tidak bekerja?” Mereka menjawab, “Karena sahabat kami pun telah berhenti beramal.” (HR Al-Baihaqi, Syu’abul Iman, 1/513)