Ada banyak hal yang harus kita perhitungkan dalam hidup. Namun, dari sekian banyak hal penting tersebut, tiada yang paling penting selain menghitung diri terkait persiapan kita menghadapi hari-hari panjang tak berujung (kehidupan setelah kematian, yaitu kehidupan di akhirat).
Sudah seberapa banyak bekal yang kita kumpulkan? Sudah seberapa banyak tumpukan dosa yang kita tanggalkan dan kita bersihkan? Sudah berapa banyak amal saleh yang kita lakukan?
Sesungguhnya, Allah Ta’ala berfirman, “Dan setiap manusia telah kami kalungkan (catatan) amal perbuatan di lehernya. Dan, pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka. ‘Bacalah kitab (cacatan amal)-mu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu’.” (QS Al-Isrâ, 17:13-14)
Terkait ayat ini, Al-Imam Hasan Al-Bashri berujar, “Wahai anak manusia, sungguh telah berbuat adil, siapa saja yang menjadikan dirinya sebagai penghitung (penghisab) atas amal perbuatannya sendiri.” (Ibnu Al-Jauzi, Adab Al-Syaikh Al-Hasan Al-Bashri)