Surah Al-Kahfi termasuk surah Makkiyyah atau surah yang turun di Mekkah. Al-Kahfi berjumlah 110 ayat dan 12 ruku’. Surah ini berada pada urutan ke-69 dilihat dari waktu turunnya, yaitu sesudah Al-Ghasyiyah dan sesudah An-Nahl. Adapun penempatannya pada Mushaf Utsmani berada di urutan ke-18 setelah surah Al-Isrâ’ (17) dan sebelum surah Maryam (19).
Penyebutan Al-Kahfi, yang berarti gua, didasarkan pada kisah para pemuda yang melarikan diri dari penguasa zalim. Demi mempertahankan keimanannya kepada Allah, mereka rela meninggalkan segala kenikmatan duniawi dan memilih untuk bersembunyi di dalam gua. Maka, Allah Ta’ala menidurkannya dalam jangka waktu yang lama. Mereka pun dinamakan Ashabul Kahfi, para penghuni gua. Kisah mereka diabadikan pada ayat 9 sampai 26.
Selain kisah Ashabul Kahfi, di dalam surah ini terdapat beberapa kisah lain yang disajikan dalam bentuk narasi dan ada pula yang disajikan dalam bentuk perumpamaan. Kisah-kisah ini antara lain tentang: (1) orang kaya yang kafir dan orang miskin yang beriman; (2) kebersamaan antara Nabi Musa as. dan Khidr as.; dan (4) perjalanan Zulkarnain, seorang tokoh agung yang kisahnya terkait pula dengan Ya’juz dan Ma’juz.
Semua kisah ini mengandung i’tibar dan aneka pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan seorang Mukmin dalam mengarungi hidup yang penuh fitnah, khususnya di Akhir Zaman.