Jangan berharap anak dekat dengan Al-Quran, apabila orangtua lebih banyak memegang hape daripada mushaf, lebih banyak membaca status medsos daripada ayat-ayat-Nya. Bukankah anak adalah fotokopi orangtuanya, terkhusus lagi ibunya?
Maka, tidak peduli benar atau salah, setiap yang lahir dari kebiasaan orangtua akan menjadi contoh bagi anak-anaknya. Dan, di akhirat, semua perilaku orangtua harus dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.
Sudahkah kita siap menghadapinya, wahai para orangtua?