Membina rumahtangga perlu ilmu dan kesabaran. Mengurus anak pun perlu ilmu dan kesabaran. Tanpa ilmu dan kesabaran, masalah kecil bisa menjadi besar; kebaikan menjadi keburukan; peluang pahala pun malah menjadi dosa.
Maka, siapapun yang berani berkeluarga dan menjadi orangtua, wajib baginya meningkatkan kualitas keilmuan dan kesabarannya. Setiap kali bertambah usia, bertambah amanah, bertambah anak, setiap kali itu pula kita wajib menambah ilmu dan stok kesabaran. Tanpa keduanya, alih-alih bahagia, hidup berumahtangga malah mendatangkan derita.
Apa ciri rumahtangga yang miskin ilmu? Setiap masalah diselesaikan dengan kemarahan dan keputusasaan. Mengapa marah, mengapa putus asa? Karena itulah cara termudah untuk keluar dari masalah. Orang menjadi marah dan putus asa karena dia tidak punya solusi lain selain cara itu.