
Sahabat TasQ,
Orang tidak bahagia bukan karena tidak punya harta, boleh jadi hartanya banyak. Orang tidak bahagia bukan karena tidak punya kedudukan, karier bagus, pasangan yang menarik, anak-anak yang pintar, atau nama besar, boleh jadi dia memiliki itu semua.
Hanya saja, dia terluput dari satu hal, yaitu tidak ada sifat qana’ah (merasa cukup dengan nikmat dari Allah) dalam hatinya. Dia selalu merasa kurang. Sehingga, dia terus mencari apa yang tidak ada di tangannya dan lupa mensyukuri apa yang sudah ada dalam genggaman.
Padahal, qana’ah adalah kunci kebahagiaan. Rasulullah saw. bersabda, “Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan karunia rezeki tersebut.” (HR Ibnu Majah, No. 4138)
Lalu, apa akibatnya saat qana’ah tidak ada dalam hati? Kesusahanlah yang ditemui. Kelelahanlah yang didapatkan. Dan, keputusasaan yang dirasakan.
“Siapa tidak menanamkan perasaan mulia dengan kemuliaan Allah, jiwanya akan terputus. Siapa yang pandangannya selalu mengawasi apa yang ada di tangan orang lain, dia selalu dirundung kesedihan.
Dan, siapa menduga bahwa nikmat Allah itu hanya ada pada makanan, minuman, dan pakaian, maka sangat sedikit ilmu pengetahuannya dan siksaan telah datang kepadanya,” demikian sahabat Ubay bin Ka’ab ra. menasihatkan (Tafsir Al-Baghawi, 5:303-304)
#Ingin berlangganan Tausiyah Harian dari Team Tasdiqul Quran,
#INFORMASI TAUSIYAH HARIAN
📲HUBUNGI CHAT WA : 0812.2367.9144
Semoga informasi ini bermanfaat ya.