Tinggi Rendahnya Martabat Seorang Suami

Suami pintar itu idaman. Suami kaya itu impian. Suami tampan itu harapan. Namun, itu semua bukan penentu mulianya seorang lelaki di sisi Allah Ta’ala. Lalu apa parameternya?

Sejatinya, Rasulullah saw. mengukur tinggi rendahnya martabat seorang lelaki dari cara dia bergaul dan memperlakukan istrinya.

“Tidak memuliakan wanita kecuali lelaki yang mulia. Dan, tidak merendahkan wanita kecuali lelaki yang rendah pula.” (HR Tirmidzi)

Maka, di antara sekian banyak dosa, ada dua macam dosa yang Allah Ta’ala dahulukan siksanya di dunia, yaitu al-baghyu dan durhaka kepada orangtua.” (HR Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ath-Thabrani)

Al-baghyu adalah berbuat zalim, aniaya, atau sewenang-wenang terhadap orang lain. Dan, termasuk al-baghyu yang paling dimurkai Allah Ta’ala adalah berbuat zalim kepada istri sendiri.

Tags: No tags

Comments are closed.