Al-Hafizh Ibnu Al-Jauzi, dalam Shifatush Shafwah, 3/361 berkisah tentang sosok ahli ilmu sekaligus ulama zuhud yang sangat dicintai umat, Hammad bin Salamah bin Dinar namanya.
Kala itu, Muhammad bin Sulaiman, Gubernur Basrah (Iraq) yang sangat berpengaruh pada masa awal Dinasti Abbasiyah, mendatangi kediaman Hammad.
Sang Gubernur, yang kala itu sebutan namanya saja sudah cukup menggetarkan banyak orang, mengucapkan salam dan duduk di hadapan Hammad. Dia pun berkata dengan suara pelan.
“Jika aku memandang wajahmu, mengapa hatiku takut?”
Hammad pun berkata, “Aku mendengar Tsabit Al-Banani berkata: Aku mendengar Anas bin Malik berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:
‘Sesungguhnya, seorang ulama apabila dia menjadikan ilmunya untuk (menggapai) ridha Allah (wajhullâh), niscaya segala sesuatu akan takut kepadanya.
Namun, apabila dia menjadikan ilmunya untuk menumpuk harta (atau meraih aneka kenikmatan dunia), niscaya dia akan takut kepada segala sesuatu’.”